Rabu, 17 Juni 2020

Resiko dan Ketidakpastian

Sudah lama saya tidak membuka blog ini, menulis terakhir yang terpublish di blog sesuai dengan penelusuran sepertinya di bulan Juni Tahun 2015, Wow tepat 5 tahun sudah. Entah karena kesibukan kantor yang tidak pernah usai atau memang karena diri ini malas untuk menulis, ini adalah sebuah pertanyaan yang belum bisa saya jawab sendiri. 

Sejujurnya saya ada 4 blog dengan tema yang berbeda, ada yang menceritakan tentang perjuangan hidup , ada yang menceritakan tentang pekerjaan, ada yang sok sok an jadi seorang aktivis, ada juga yang mencoba untuk menuliskannya dalam bahasa inggris (yang terakhir, bisa dikatakan paling tidak aktif karena jangankan bahasa inggris, menulis dalam bahasa indonesia saja malas hehe).

Akhir-akhir ini, perusahaan tempat saya bekerja, negara kita dan hampir di seluruh negara di belahan dunia lainnya sedang diuji, sebuah virus yang bernama Covid-19 menjadi sebuah momok yang cukup menguras uang, pikiran, dan energi. Sudah banyak korban jiwa, perekonomian terdampak besar, banyak tenaga kerja dirumahkan. Covid-19 ini bisa dibilang adalah sebuah risiko yang mungkin tidak teridentifikasi dengan baik, sehingga pengelolaan risikonya tidak berjalan dengan maksimal. Menurut Dr. Mamduh M. Hanafi, MBA, sumber resiko pada dasarnya adalah ketidakpastian. Ketidakpastian memunculkan resiko, nah Manajemen Risiko inilah sebuah tahapan yang dilalukan untuk mengelola risiko secara sistematis. Masih menurut beliau, tingkatan ketidakpastian ini ada 4 (empat) diantaranya : 
  1. Tidak Ada (Pasti) . Karakteristiknya, hasil bisa diprediksi dengan pasti. Contohnya adalah Hukum Alam, misalnya kita lempar apel ke atas, hukum alamnya apel tersebut pasti akan jatuh ke bawah.;
  2. Ketidakpastian Objektif. Karakteristiknya, hasil bisa diidentifikasi dan probabilitas bisa diketahui. Contohnya adalah permainan dadu, jika kita melempar dadu, ada enam kemungkinan hasil. Kita bisa menghitung probabilitas masing-masing;
  3. Ketidakpastian Subjektif. Karakteristiknya, hasil bisa diidentifikasi namun probabilitasnya tidak diketahui. Contohnya adalah ketika kita naik sepeda motor, identifikasi hasil dan probabilitas (kemungkinan) yang berkaitan dengan kecelakaan sepeda motor lebih sulit dilakukan. Berapa besar probabilitas kita kecelakaan ? apakah ada yang terluka ? bagian mana saja ? dan bagian mana dari sepeda yang rusak. Susah kita untuk menjawabnya;
  4. Sangat Tidak Pasti. Karakteristiknya, hasil tidak bisa diidentifikasi dan probabilitas tidak diketahui. Contohnya adalah Eksplorasi Planet di Luar Angkasa. Apakah akan ada makhluk hidup disana, apakah bisa ditinggali manusia;

Tentunya contoh dari masing-masing tingkatan ini masih bisa diperdebatkan. Begitu juga dengan resiko, ada beberapa tipe, yang mungkin akan kita diskusikan di tulisan selanjutnya ya... Terima kasih