Selasa, 05 April 2011

CFB Boiler Urutan Proses Air dan Batubara

PENGERTIAN CFB BOILER

  • CIRCULATING

Terjadinya sirkulasi Batubara yang belum habis terbakar dari FURNACE ke CYCLONE kemudian masuk ke SEALPOT dan kembali ke FURNACE.

  • FLUIDIZED

Penghembusan udara primer untuk menjaga material Bed dan batubara tetap melayang di dalam FURNACE.

  • BED

Material berupa partikel-partikel kecil ( pasir kuarsa, bottom ash ) yang digunakan sebagai media awal transfer panas dari pembakaran HSD ke pembakaran batubara.


ALUR BATUBARA

  1. Batubara yang dibongkar dari kapal di Coal Jetty kemudian dikeruk dengan menggunakan Unloader Crane.
  2. Dan selanjutnya diangkut dengan conveyor Threstle #0-1 menuju penyimpanan sementara (Coal Stockyard).
  3. Dari Stockyard batu bara diangkut menuju Dry Coal Shed menggunakan crane secara manual. Di Dry Coal Shed inilah terdapat Over Head Crane untuk memasukkan batu bara ke dalam Coal Bunker.
  4. Di dalam Coal Bunker inilah batu bara diangkut menuju Coal Crusher House untuk dihaluskan melalui Conveyor Threstle #2.
  5. Selanjutnya batubara tersebut ditransfer melalui Conveyor Threstle #3 menuju Main Power House. Di Main Power House Elv. + 26 terdapat Conveyor Threstle #4 yang melanjutkan transfer batubara menuju Coal Bunker, diteruskan ke Coal Feeder yang berfungsi mengatur jumlah aliran ke Furnace ( Ruang Bakar ) Boiler.
  6. Di Furnace Batubara ini dicampur dengan material Bed ( partikel kecil berupa pasir kuarsa, bottom ash ), HSD, dan udara sehingga terbakar mengubah air yang ada di Waterwall menjadi uap. Bed dibakar pada bagian ‘bed of hot material’ yang mengambang karena sirkulasi udara dalam furnace. ( udara kecepatan tinggi ).
  7. Material yang terbakar , semakin lama semakin naik ke bagian atas Furnace karena massanya berkurang dan masuk Cyclone Separator melalui transition piece sehingga flue gas dan fly ash terpisah dari material.
  8. Material solid yang belum terbakar masuk kembali ke dalam Cyclone Outlet Cone dengan bantuan udara dari fluidizing air blower menuju Seal Pot dan diinjeksikan kembali ke melalui Seal Pot Return duct Furnace. Hal tersebut terjadi secara berulang.
  9. Flue Gas dan Fly Ash hasil pembakaran dihisap keluar dari Boiler oleh ID Fan dan dilewatkan melalui Electric Precipitator ( ESP) yang menyerap 99.5 % dari abu terbang dan debu dengan sistem Elektrode yang dihembuskan ke Stack / Cerobong Asap.
  10. Sementara Bottom Ash dikumpulkan melalui Ash Silo dan dibawa menggunakan truck ke Ash Yard.

ALUR AIR

  1. Air diambil dari Sungai melalui Water Intake. Di dalam water intake, air dilewatkan steel gate ( Normaly Open ) kemudian Bar Screen / Trash Machine dan terakhir Travelling Screen sebagai Filter terhadap ikan maupun sampah dengan diameter tertentu. Baru kemudian dipompakan ke ( Cooling Water ) CW Pipe melalui Circulating Water Pump.
  2. Dari CW Pipe, air sungai yang mengalir terbagi menjadi 2 , sebagai supply air di DM Water dan Kondenser.
  3. Dari DM Water air masuk ke Boiler ( Economizer ) melalui BFP ( Boiler Feed Pump ) . dan langsung dialirkan ke Steam Drum turun melalui Downcomer dan masuk ke Waterwall, Panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar diserap oleh pipa-pipa penguap/Waterwall menjadi uap jenuh/, kemudian masuk ke Steam Drum, di dalam Steam Drum air dan uap dipisahkan.
  4. Air kembali masuk ke Downcomer sementara uap langsung dialirkan ke Panel Superheater ( Platen ) kemudian ke Low Temperatur Superheater kemudian ke Middle Temperature Superheater , Finishing Superheater.
  5. Kemudian keluaran dari Superheater ini akan langsung masuk ke Turbine.
  6. Sementara itu, uap bekas dikembalikan menjadi air di Condensor. Di dalam condenser, uap mengalami Heat Exchanger ( pertukaran panas ) dengan air sungai yang dipasok oleh C.W. (Circulating Water) Pump). Inilah yang membuat uap menjadi air dan kenaikan temperature air sungai keluaran Discharge Canal.
  7. Air kondensasi akan digunakan kembali di Boiler. Air dipompakan dari Condensor dengan menggunakan Condensate Extraction Pump, dipanaskan lagi oleh L.P. (Low Pressure) Heater, dinaikkan ke Deaerator . Di dalam daerator tank, gelembung-gelembung oksigen yang membahayakan pipa-pipa Boiler ( korosi : red ) diserap.
  8. Keluar dari Daerator, air kemudian dipompa oleh Boiler Feed Pump melalui H.P. (High Pressure) Heater. Dari sinilah air yang sudah dinaikkan tekanannya masuk ke Economizer untuk diberi pemanasan awal.
  9. Poros turbin dikopel dengan Rotor Generator . Rotor dalam Elektromagnit berbentuk silinder ukuran ikut berputar apabila turbin berputar. Generator dibungkus dalam Stator Generator. Stator ini digulung dengan menggunakan batang tembaga. Listrik dihasilkan dalam batangan tembaga pada stator oleh Elektromagnit rotor melalui perputaran dari medan magnit. Tegangan listrik 6 KV kemudian dinaikkan menjadi 150.000 Volt dengan Generator Transformer .